RPP K 13 demokrasi terpimpin

RPP K 13 demokrasi terpimpin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan            : SMA Negeri 1 Semarang
Kelas/Semester                  : XII /1
Mata Pelajaran                    : Sejarah Indonesia  (Peminatan)
Materi Pokok                       : Kehidupan Politik dan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Terpimpin
Alokasi Waktu                    : 4 X 45 Menit
A.           Kompetensi Inti
KI. 1  Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI. 2  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI. 3  Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI. 4  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan Metode sesuai kaidah keilmuan.
B.            Kompetensi Dasar dan Indikator
No.
Kompetensi Dasar
Indikator
  1.  
1.2  Mengamalkan  hikmah kemerdekaan  sebagai tanda  syukur kepada Tuhan YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
1.2.1 Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama  
1.2.2 Memberi kesempatan kepada orang lain ketika hendak beribadah
1.2.3 Mengucap syukur kepada Tuhan yang sudah memberi kehidupan yanglebih baik                                                                          
  1.  
2.2       Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah
2.2.1. Menunjukkan sikap jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas pembelajaran sejarah
2.2.2. Bekerjasama dalam kerja kelompok tanpa membedakan agama peserta didik.
2.2.3. Berperan serta secara aktif ketika mendapat tugas kelompok dalam proses pembelajaran.
  1. jj
3.4  Mengevaluasi  perkembangan kehidupan politik, sosial  dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.
3.4.1 Menjelaskan tentang Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3.4.2 Mendefinisikan pengertian Demokrasi terpimpin
3.4.3 Mengidentifikasi kebijakan politik pada masa demokrasi terpimpin
3.4.4 Mengidentifikasi kebijakan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
3.4.5 Mengidentifikasi penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa demokrasi terpimpin
4.
4.4     Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis.
4.4.1 Menyajikan dalam bentuk peta konsep tentang kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
4.4.2 Mempresentasikan  laporan investigasi kelompok tentang demokrasi terpimpin


C.           Materi Pembelajaran 
Kehidupan politik bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.
A.    Dekrit Presiden sebagai Awal Berlakunya Demokrasi Terpimpin
B.     Pengertian Demokrasi Terpimpin
C.     Kebijakan Politik Pada Masa Demokrasi Terpimpin
1.      Kebijakan  Dalam Negeri
a)    Pembentukan MPRS
b)   Pembentukan DPR-GR
c)    Pembentukan DPAS
d)   Pembentukan Kabinet Kerja
e)    Pembentukan Front Nasional
f)    Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan
g)   Penyederhanaan Partai-Partai Politik
h)   Nasakom
2.      Kebijakan Luar Negeri
a)    Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo
b)   Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta
c)    Politik Nefo dan Oldefo
d)   Politik Konfrontasi dengan Malaysia
e)    Politik Mercusuar
f)    Indonesia keluar dari PBB
g)   Politik Gerakan Non Blok
D.    Kebijakan Ekonomi
a.        Pembentukan Depernas
b.        Devaluasi Mata Uang Rupiah
c.         Mengeluarkan Dekon
d.        Mengeluarkan peraturan ekspor-impor
e.         Membentuk Bamunas
E.     Penyimpangan Terhadap UUD 1945 Pada Masa Demokrasi Terpimpin
    (deskripsi materi lengkap terlampir)
D.           Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
1)        Pendahuluan (10 menit)
·      Guru mengucapkan salam
·      Guru menanyakan kabar peserta didik
·      Guru memandu peserta didik untuk berdo’a
·      Guru menanyakan kehadiran peserta didik
·      Guru memberi motivasi kepada peserta didik
·      Apersepsi guru mengaitkan materi yang pernah didapat oleh peserta didik dengan materi yang akan disampaikan
·      Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai
·      Model pembelajaran yang digunakan pada pertemuan ini yaitu Group Investigation.
·      Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok heterogen sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation.

2)        Kegiatan Inti (70 menit)(70 mesnit)
Mengamati
·      Peserta didik dalam kelompok mengamati gambar-gambar pembangunan mercusuar pada masa demokrasi terpimpin yang ditampilkan guru lewat power poin
·      Peserta didik dalam kelompok mengamati penayangan materi secara singkat mengenai dekrit presiden 5 Juli 1959
Kompetensi yang dikembangkan: rasa ingin tahu, tanggung jawab
Menanya
·      Melalui tanya jawab terkait gambar-gambar dan materi yang ditampilkan oleh guru, peserta didik diarahkan oleh guru untuk membuat pertanyaan dengan menggunakan 5W+1H
Contoh pertanyaan:
-          Apa latar belakang dari dekeluarkannya dekrit presiden 5 juli 1959?
-          Apa yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin?
-          Bagaimana kondisi politik dan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin?
Kompetensi yang ingin dikembangkan: rasa ingin tahu, demokratis
Mengumpulkan informasi
·      Guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk membuat peta konsep. Pembagian materi sebagai berikut:
·         Kelompok 1, Politik dalam negeri pada masa demokrasi terpimpin
·         Kelompok 2, Politik luar negeri pada masa demokrasi terpimpin
·         Kelompok 3, Kebijakan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
·         Kelompok 4, Penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945  pada masa demokrasi terpimpin
·      Peserta didik dalam kelompok diskusi mengumpulkan informasi terkait dengan materi yang didiskusikan
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kerja keras, tanggung jawab, gemar membaca, semangat kebangsaan
Mengasosiasi/Menganalisis Data atau Informasi
·      Tiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dari sumber-sumber informasi yang telah diperoleh
·      Peserta didik menuangkan jawabannya dalam peta konsep
·      Ketua kelompok memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya dan dapat menjelaskan peta konsep yang telah dibuat
Kompetensi yang ingin dikembangkan: toleransi, tanggung jawab, demokratis
Mengkomunikasikan
·      Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuannya.
·      Kelompok 1  mempresentasikan peta konsep
·      Peserta didik mematuhi tata cara penyajian kelompok, seperti :
a.   Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
b.   Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
c.    Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
d.   Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain
·      Kelompok yang presentasi mencatat peserta didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab dan merekap jawaban yang diberikan.
·      Kelompok yang sudah presentasi memperbaiki catatan diskusinya
·      Guru mengkonfirmasi jawaban dan memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang belum disebutkan dalam presentasi
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kreatif, disiplin, komunikatif, tanggung jawab
3)        Kegiatan Penutup ((10 menit)
·      Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas
·      Siswa bersama dengan guru merefleksi nilai-nilai yang bisa didapatkan dari materi pembelajaran
·      Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi tentang kebijakan ekonomi dan penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa demokrasi terpimpin
·      Pembelajaran pada hari ini diselesaikan dengan salam penutup

Pertemuan Kedua 2 X 45 menit (Siklus I, Tindakan II)
Kegiatan Awal (15 menit)
·      Guru masuk kelas dan memberi salam kemudian dijawab oleh peserta didik.
·      Guru mengecek presensi peserta didik
·      Peserta didik diberi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas belajar dan kualitas ibadahnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
·      Indikator ketercapaian kompetensi disampaikan kepada peserta didik.
·      Guru mengaitkan materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan pembelajaran sebelumnya.
·      Model pembelajaran yang digunakan pada pertemuan ini yaitu Group Investigation.
Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
·      Peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing
·      Peserta didik mencermati materi yang disampaikan guru lewat presentasi powerpoint
·      Guru menyampaikan materi tentang kebijakan ekonomi pada demokrasi terpimpin dan penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945 pada demokrasi terpimpin
·      Peserta didik membuat catatan dari materi yang diamati
Menanyakan
·      Peserta didik membuat pertanyaan mengenai kebijakan apa saja yang diterapkan pemerintah dalam mengatasi masalah ekonomi pada masa demokrasi terpimpin dan penyimpangan apa saja yang terjadi pada masa itu?
·      Peserta didik bertanya apabila ada yang belum dipahami terkait materi
·      Peserta didik membuat catatan pertanyaan.
Mengumpulkan Informasi
·      Peserta didik mencari informasi baru, baik dari buku pelajaran, browsing di internet sesuai dengan materi bahasan tiap kelompok.
·      Peserta didik membuat catatan terkait informasi baru yang didapatkan.
·      Peserta didik bertanya apabila ada informasi yang belum dipahami.
Mengasosiasi
·      Peserta didik menghubungkan materi yang diperoleh dengan informasi baru yang ditemukan.
·      Peserta didik bertanya apabila mengalami kesulitan dalam menghubungkan setiap informasi.
·      Peserta didik dibimbing dalam menghubungkan setiap informasi yang diperoleh.
·      Kelompok peserta didik membuat catatan berupa peta konsep untuk dipresentasikan.
Mengkomunikasikan
·      Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuannya.
·      Kelompok 2 dan 3 mempresentasikan peta konsep
·      Kelompok yang lain bertanya dan memberi tanggapan kepada yang presentasi.
·      Kelompok yang presentasi mencatat peserta didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab dan merekap jawaban yang diberikan.
·      Kelompok yang sudah presentasi memperbaiki catatan diskusinya.
Penutup (15 menit)
·      Peserta didik diberikan klarifikasi terkait materi diskusi.
·      Peserta didik diukur ketercapaian kompetensinya
·      Peserta didik dan guru merefleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Peserta didik diberi motivasi bahwa kerjasama yang baik akan memudahkan setiap pekerjaan.
·      Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi tentang orde baru
·      Peserta didik dan guru berdoa dipimpin oleh ketua kelas
·      Menyanyikan lagu wajib nasional atau lagu daerah
·      Guru mengakhiri pembelajaran.

E.   Penilaian Hasil Belajar
1.    Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Ø Jenis/Teknik Penilaian        : Observasi
Ø Bentuk Instrumen               : Lembar Observasi
Ø Pedoman Penskoran           : Lampiran
Ø Kisi-kisi                              : Lampiran
2.    Pengetahuan
Ø Jenis/Teknik Penilaian        : Tes tertulis
Ø Bentuk Instrumen               : Kuis
Ø Pedoman Penskoran           : Lampiran
Ø Kisi-kisi                              : Lampiran
3.    Penilaian keterampilan
Ø Kegiatan                             : Diskusi
Ø Teknik Penilaian                 : Unjuk kerja
Ø Bentuk Instrumen               : Peta konsep
Ø Pedoman penskoran           : Lampiran
Ø Kisi-kisi                              : Lampiran
F.   Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.             Media
-          Peta konsep,Power point tentang kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
2.             Alat dan bahan
-            LCD
-            Laptop
-            Kertas karton, kertas buffalo, lem kertas, selotip, spidol, papan tulis/papan displai, gunting
3.             Sumber Belajar
Ricklefs. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Abdullah, Taufik dan A.B. Lapian. 2011. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid  7 (Pasca Revolusi). Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
Kahin. 1995. Nasionalisme dan revolusi di Indonesia. Solo: UNS Press.
Purwoko, Sugeng (MGMP Kota Semarang). (2015). Modul Pendamping: Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk SMA/MA Kelas XII-Semester Gasal. Semarang: Cipta Ilmu.
Internet :
http://indahtiwwi15.blogspot.com/2013/11/kehidupan-politik-pada-masa-demokrasi.html
http://adidevi66.blogspot.com/2013/05/kondisi-politik-pada-masa-demokrasi.html

Semarang, 10 Oktober 2015  
Observer 1,                                   observer II,                                          Peneliti,


                                                                                                     Nur Alifah, S. Pd
                                                                                                     NIM. 3101014002

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Semarang



Hj. Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M.
NIP. 19560615 197903 2 005








Lampiran 1
A.    Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pemilu pada tanggal 15 Desember 1955, berhasil memilih anggota-anggota DPR dan konstituante (Dewan Penyusun UUD). Konstituante dilantik pada tanggal 10 November 1956. Tugas utama konstituante adalah merumuskan UUD yang baru sebagai pengganti UUDS 1950. Sampai dengan awal tahun 1957, konstituante belum juga berhasil merampungkan tugasnya. Sehingga pada tanggal 21 Pebruari 1957, Presiden Sukarno mengajukan gagasan yang dikenal sebagai Konsepsi Presiden. Isi pokok dari konsepsi presiden tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Sistem demokrasi liberal-parlementer perlu diganti dengan demokrasi terpimpin
2.      Perlu dibentuk kabinet gotong royong yang merupakan kabinet kaki empat, yakni : PNI, Masyumi, NU dan PKI
3.      Perlu dibentuk Dewan Nasional yang anggotanya terdiri dari golongan fungsional dalam masyarakat.
Konsepsi Presiden ini menimbulkan perdebatan dalam masyarakat dan di DPR. Partai Masyumi, NU, PSII, Partai Katholik dan PIR menolak konsepsi tersebut. Pada tanggal 25 April 1959 di depan sidang konstituante, presiden menganjurkan agar kembali kepada UUD 1945. Anjuran presiden ini menjadi bahan perdebatan dalam konstituante. Kemudian diputuskan untuk mengadakan pemungutan suara (voting). Pemungutan suara dilakukan sampai tiga kali, tetapi belum mencapai kemenangan dua pertiga suara seperti yang dipersyaratkan. Pada tanggal 3 Juni 1959 konstituante mengadakan reses (masa istirahat) dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Pada hari yang sama pemerintah mengeluarkan Peraturan Nomer Prt/PEPERPU/040/1059 yang berisi larangan malakukan kegiatan-kegiatan politik. Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan “Dekrit Presiden” yang isinya :
1.      Pembubaran konstituante
2.      Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
3.      Pembentukan MPRS dan DPAS
Dekrit ini mendapat dukungan dari TNI dan MA. Pada tanggal 22 Juli 1959, DPR secara aklamsi menyatakan kesediaannya melaksanakan UUD 1945.


B.     Kebijakan Politik Pada Masa Demokrasi Terpimpin
1.  Kebijakan  Dalam Negeri
a)      Pembentukan MPRS
Sesuai dengan diktum dekrit, maka Presiden Soekarno membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara berdasarkan Penpres no.2 tahun 1959. Seluruh anggota MPRS tidak diangkat melalui pemilihan umum, tetapi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan 3 syarat, yaitu :
1.   Setuju kembali kepada UUD 1945
2.   Setia kepada perjuangan RI
3.   Setuju kepada manifesto politik
Tugas MPRS : mengesahkan GBHN
Dalam sidang-sidangnya, MPRS telah mengeluarkan beberapa kebijakan penting seperti :
1.  Penetapan manifesto politik RI sebagai bagian dari GBHN
2. Penetapan Garis-garis Besar Pembangunan Nasional Berencana tahap 1 (1961-1969)
3. Menetapkan Presidan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup
b)      Pembentukan DPR-GR
DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan karena DPR menolak RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR). Dimana semua anggotanya ditunjuk oleh presiden. Peraturan DPRGR juga ditentukan oleh presiden. Sehingga DPRGR harus mengikuti kehendak serta kebijakan pemerintah.
Tugas DPR GR adalah sebagai berikut.
1.    Melaksanakan manifesto politik
2.    Mewujudkan amanat penderitaan rakyat
3.   Melaksanakan Demokrasi Terpimpin
c)      Pembentukan DPAS
DPAS dibentuk melalui Penpres No.3 th 1959, dan diketuai langsung oleh Presiden sendiri, dan yang menjadi wakil ketua adalah Ruslan Abdul Gani. Tugas DPAS  adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
d)      Pembentukan Kabinet Kerja
Kabinet kerja dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Ir. Juanda sebagai Wakil Presiden.
e)      Pembentukan Front Nasional
Front Nasional dibentuk berdasarkan Penpres No.13 Th 1959.
Tujuannya adalah menyatukan segala bentuk potensi nasional menjadi kekuatan untuk menyukseskan pembangunan.
Front Nasional dipimpin oleh Presiden Sukarno
Front Nasional merupakan lembaga ekstra parlementer yang dibentuk dengan tujuan :
1.   Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia
2.   Melaksanakan pembangunan semesta nasional
3.   Mengembalikan Irian Jaya ke wilayah RI
f)       Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan
Penataan ini  meliputi digabungkannya TNI dan Polri kedalam satu wadah yaitu ABRI, sehingga dengan demikian ABRI terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian
g)       Penyederhanaan Partai-partai Politik
Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, akan dibubarkan sehingga dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak dgn tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). Alasan karena kedua partai tersebut terlibat dlm pemberontakan PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1960
h)     Nasakom
Nasakom:
Pada masa demokrasi terpimpin pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara dgn menyampaikan ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, & Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
  1. Kebijakan Politik Luar Negeri :
Pada awal pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam kegiatan internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut :
a)   Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan perdamaian PBB, UNOC (United Nations  Operation for Congo).
b)   Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned).
c)    Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4 September 1962.
d)   Politik Nefo dan Oldefo
Walaupun hubungan dengan negara-negara Barat semakin renggang, akan tetapi hubungan dengan negara-negara sosialis semakin erat. Hal ini disebabkan baik Uni Soviet maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit dalam pembelian peralatan militer. Selanjutnya Indonesia mengkondisikan adanya dua kubu kekuatan dunia, yaitu :
1.  OLDEFO (Old Established Forces) adalah kubu negara-negara imperialis.
2.  NEFO (New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progesif revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme
Untuk mewujudkan Nefo maka dibentuk poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyong Yang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit sebab hanya berpedoman ke negara-negara komunis.
e)     Politik Konfrontasi Malaysia
Presiden Sukarno menganggap bahwa Federasi Malaysia adalah proyek Neo Kolonialisme Imperialisme (Nekolim) Inggris yang sangat membahayakan revolusi Indonesia. Oleh karena itu Indonesia harus mencegah berdirinya Malaysia. Untuk mewujudkan cita-citanya, Presiden Sukarno mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Setelah dikeluarkannya Dwikora, dibentuklah suatu komando penyerangan yang diberi nama Komando Mandala Siaga (Kolaga) di bawah pimpinan Marsekal Madya Oemar Dhani.
Isi Dwi Komando Rakyat.
1) Perhebat ketahanan revolusi Indonesia.
2) Bantulah perjuangan rakyat di Malaysia, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menggagalkan negara boneka Nekolim Malaysia.
f)      Politik Mercusuar
Politik Mercusuar dijalankan oleh presiden sebab beliau menganggap bahwa Indonesia merupakan mercusuar yg dpt menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler yg diharapkan dpt menempatkan Indonesia pada kedudukan yg terkemuka di kalangan Nefo. Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yg sangat besar mencapai milyaran rupiah diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the New Emerging Forces ), pendirian kompleks Olahraga Senayan serta MONAS (Monumen Nasional).  


C.     Penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin
Dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno dimaksudkan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia agar sesuai dengan UUD 1945. Tetapi pada pelaksanaannya, pemerintah khususnya Presiden Soekarno banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945 itu sendiri, di antaranya sebagai berikut :
1.    Penyimpangan di Bidang Kebijakan Dalam Negeri
a)    Pada tahun 1960 Presiden dengan penetapan Presiden membubarkan DPR hasil pemilu pertama karena menolak untuk menyetujui RAPBN yang diajukan Presiden.
b)   Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara telah mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup. Hal ini jelas bertentangan dengan UUD 45 Bab III pasal 7.
c)    Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong diangkat sebagai menteri. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab kedudukan DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana dalam UUD 45 dinyatakan bahwa kedudukan menteri adalah sebagai pembantu Presiden, maka tindakan tersebut secara terang-terangan telah merendahkan martabat lembaga legislatif.
2.    Penyimpangan di Bidang Kebijakan Luar Negeri
a)   Indonesia membagi kekuatan politik dunia menjadi dua
1) Nefo (New Emerging Forces), yaitu negara-negara baru penentang imperialism dan kapitalisme.
2) Oldefo (Old Established Forces), yaitu negara-negara Barat yang menganut imperialisme dan kapitalisme.
b)   Membentuk poros Jakarta-Peking
Maksud poros ini adalah Indonesia menjalin persahabatan yang erat dengan RRC, padahal pada waktu itu RRC merupakan blok komunis.
c)    Indonesia melaksanakan Politik Mercusuar
Politik mercusuar adalah politik yang mengagungkan kemegahan Indonesia di mata dunia luar, seperti:
1) pembangunan Stadion Senayan Jakarta.
2) penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara Nefo di Jakarta yang disebut Ganefo.
d)   Indonesia Keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa
Penyebab utama Indonesia keluar dari PBB adalah diterimanya Malaysia sebagai anggota Dewan Keamanan (DK) tidak tetap PBB. Dengan masuknya Malaysia menjadi anggota DK tidak tetap PBB, maka Presiden Sukarno berpidato di depan Sidang Umum PBB dengan judul “Membangun Dunia Kembali”. Karena PBB tetap menerima Malaysia menjadi anggota DK, maka pada tanggal 7 Januari 1965 dengan terpaksa Presiden Sukarno memutuskan Indonesia keluar dari PBB. Secara resmi keluarnya Indonesia dari PBB dinyatakan oleh Menlu Subandrio. Akibat keluarnya Indonesia dari PBB adalah Indonesia semakin terkucil dari pergaulan internasional.
D.    Kebijakan Ekonomi             :
1.        Pembentukan Depernas
Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi di bawah Kabinet Karya maka dibentuklah Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada tanggal 15 Agustus 1959 dipimpin oleh Moh. Yamin.
Pada 1963 Depernas diganti dengan nama Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
Tugas Bappenas adalah
a.    Menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahuanan, baik nasional maupun daerah.
b.    Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan.
c.    Menyiapkan serta menilai hasil kerja mandataris untuk MPRS
2.        Melakukan Devaluasi mata uang rupiah
Tujuan dilakukan Devaluasi :
a.    Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
b.    Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
c.    Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
Maka pada tanggal 25 Agustus 1959 pemerintah mengumumkan keputusannya mengenai penuruan nilai uang (devaluasi), yaitu sebagai berikut.
a.  Uang kertas pecahan bernilai Rp. 500 menjadi Rp. 50
b.  Uang kertas pecahan bernilai Rp. 1.000 menjadi Rp. 100
c.  Pembekuan semua simpanan di bank yang melebihi Rp. 25.000


3.        Mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Pada tgl 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru guna perbaikan ekonomi yaitu Deklarasi Ekonomi (DEKON).
Tujuan utama dibentuk Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin.
a.         Mengeluarkan peraturan dibidang ekspor-impor (peraturan 26 mei)
b.         Membentuk Badan Musyawarah Pengusaha Swasta Nasional (Bamunas)


















Lampiran 3
Penilaian Spiritual dan Sosial
Ø  Kisi-kisi:
No.
Sikap/nilai
Indikator
Butir Instrumen
  1. 1.
Berdoa
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
1
  1.  
Kerjasama
Kerjasama dalam kelompok diskusi
1
  1.  
Kejujuran
Jujur  dalam mengerjakan tugas
1
  1.  
Tanggung jawab
Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
1

Ø  Instrumen penilaian:
Lembar Observasi Penilaian Spiritual dan Sosial
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1
2
3
4
1.                   
Berdoa sebelum memulai pembelajaran




2.                   
Menghargai pendapat orang lain




3.                   
Kerjasama dalam kelompok diskusi




4.                   
Kejujuran dalam mengerjakan tugas




5.                   
Tanggung jawab dalam  mengerjakan tugas





Total Skor


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual dan sosial  peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 =  selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3 =  sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 =  kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1 =  tidak pernah

                               
Penilaian:
Sikap

Penghitungan skor akhir menggunakan rumus
Modus
Predikat


3,51-4,00
Sangat Baik (SB)

Nilai=  x 4 =
2,51-3,50
Baik (B)

1,51-2,50
Cukup (C)


1,00-1,50
Kurang (K)



Lembar Penilaian
NO
NAMA SISWA
ASPEK PENILAIAN
JUMLAH SKOR
NILAI
KATEGORI
1
(1-4)
2
(1-4)
3
(1-4)
4
(1-4)
5
(1-4)
1


2


3


4


5


dst
















Lampiran 4
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Individu
Ø Jenis/Teknik Penilaian                            : Unjuk Kerja
Ø Bentuk Instrumen                                  : Mencongak
Ø Kisi-kisi  :
No.
Indikator
Butir Instrumen
  1.  
Menjelaskan tentang dekrit presiden 5 Juli 1959
No. 1
  1.  
Mengidentifikasi kebijakan politik dalam negeri pada masa demokrasi terpimpin
No. 2
  1.  
Mengidentifikasi kebijakan politik luar negeri pada masa demokrasi terpimpin
No. 3
  1.  
Mengidentifikasi penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa demokrasi terpimpin
No. 4
  1.  
Menunjukkan hasil pembangunan politik mercusuar pada masa demokrasi terpimpin
No.5














Ø Instrumen penilaian :
No.
Soal
Kunci jawaban
skor
1
Aku merupakan titik mula dimulainya pelaksanaan demokrasi terpimpin. Aku terjadi karena situasi politik yang saat itu kacau. Kegagalan Konstituante dalam melaksanakan sidang-sidangnya untuk membuat undang-undang dasar baru menjadi semakin memicuku untuk dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959.
Dekrit presiden 5 Juli 1959

2
Aku adalah salah satu lembaga negara yang dibuat pada masa demokrasi terpimpin. Tugasku adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
DPAS

3.
Aku merupakan kekuatan baru yg sedang muncul yaitu negara-negara progresif revolusioner yg anti imperialisme & kolonialisme
Nefo

4.
Aku adalah salah satu bentuk penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin. Diberlakukannya aku menunjukkan bahwa Indonesia jelas menyimpang dari politik Luar Negeri RI yang bebas aktif.
Pembuatan Poros Jakarta-Peking

5.
Aku adalah salah satu bangunan yang dibangun dalam rangka melengkapi fasilitas dalam penyelenggaraan Asian games tahun 1962 di Jakarta. Pembangunanku juga merupakan bagian dari pelaksanaan politik mercusuar yang ingin memperlihatkan kemegahan Indonesia di mata dunia luar.
Description: GBK

                                               
Rubrik penilaian :
Setiap soal mempunyai bobot 20





Lampiran 5
v  Penilaian Keterampilan
Ø  Penilaian Individu
Ø  Lembar Observasi Ketrampilan Individu
No.
Nama
Keaktifan
1
2
3
4
1.





2.     





3. dst






Petunjuk penskoran:
Skor menggunakan skala 1-4
Kriteria penskoran:
Skor 4 : Apabila peserta didik selalu aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi, selalu aktif bertanya dalam kelas
Skor 3 : Apabila peserta didik selalu aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi, kadang-kadang bertanya dalam kelas
Skor 2 : Apabila peserta didik hanya aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan tidak pernah bertanya dalam kelas
Skor 1 : Apabila peserta didik hanya diam
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :








Ø  Penilaian kelompok (Hasil Peta Konsep yang dibuat)
Nama Kelompok         : ………………….
Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok/Tema     : …………………..

NO
Aspek yang dinilai
Skor
1
2
3
4
1.
Isi




2.
Estetika peta konsep




3.
Pemaparan hasil diskusi





Petunjuk Penskoran/rubrik penilaian :
Skor menggunakan skala 1 sampai 4
Kriteria penskoran:
1.    Isi
Skor 4: apabila subtansi isi benar, lengkap
Skor 3: apabila subtansi isi benar tetapi kurang lengkap
Skor 2 : apabila subtansi isi belum benar
Skor 1 : apabila tidak dikerjakan
2.    Estetika
Skor 4: apabila peta konsep rapi, kreatif
Skor 3: apabila peta konsep rapi, kurang kreatif
Skor 2 : apabila pada peta konsep terdapat  coretan
Skor 1 : apabila tidak dikerjakan
3.    Pemaparan hasil diskusi
Skor 4: apabila dalam memaparkan hasil diskusi, peserta didik penuh percaya diri, mampu menanggapi pertanyaan kelompok lain dengan benar, menggunakan tutur kata sopan, menerima saran kelompok lain
Skor 3: apabila dalam memaparkan hasil diskusi, peserta didik kurang tepat dalam menanggapi pertanyaan kelompok lain dan mau menerima saran dari kelompok lain
Skor 2 : apabila dalam memaparkan hasil diskusi, peserta didik kurang tepat dalam menanggapi pertanyaan kelompok lain dan tidak menerima saran dari kelompok lain
Skor 1 : apabila dalam memaparkan hasil diskusi, peserta didik tidak mampu menanggapi pertanyaan kelompok lain atau diam

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Kriteria penilaian:
Nilai Ketuntasan


Capaian Optimum
Huruf


3,85 – 4,00
A

Skor A= Sangat Baik
3,51 – 3,84
A-

Skor B= Baik
3,18 – 3,50
B+

Skor C= Cukup
2,85 – 3,17
B

Skor D= Kurang
2,51 – 2,84
B-


2,18 – 2,50
C+


1,85 – 2,17
C

Nilai=  x 4 =
1,51 – 1,84
C-

1,18 – 1,50
D+


1,00 – 1,17
D










Lampiran 6

Lembar Kegiatan Peserta Didik

Satuan Pendidikan            :   SMA N 1 Semarang
Mata Pelajaran                   :   Sejarah Indonesia
Kelas/ semester                  :   XII / Ganjil
Indikator                            :

Text Box: Nama Kelompok  :
Nama Anggota  :






 








SOAL PETA KONSEP

Rounded Rectangle: • Kelompok 1, Politik dalam negeri pada masa demokrasi terpimpin
• Kelompok 2, Politik luar negeri pada masa demokrasi terpimpin
• Kelompok 3, Kebijakan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
• Kelompok 4, Penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945  pada masa demokrasi terpimpin
 





                                    








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top