RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
SMA Negeri 1 Semarang
Kelas/Semester
:
XII /1
Mata Pelajaran
:
Sejarah Indonesia
(Peminatan)
Materi
Pokok : Kehidupan Politik dan Ekonomi Pada
Masa Demokrasi Terpimpin
Alokasi Waktu : 4
X 45 Menit
A.
Kompetensi Inti
KI.
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.
3 Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan Metode sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
|
1.2 Mengamalkan
hikmah kemerdekaan sebagai
tanda syukur kepada Tuhan YME, dalam
kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
|
1.2.1 Mengamalkan sikap toleransi antar umat
beragama
1.2.2 Memberi kesempatan kepada orang lain
ketika hendak beribadah
1.2.3 Mengucap syukur kepada Tuhan yang sudah
memberi kehidupan yanglebih baik
|
|
2.2 Berlaku
jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
|
2.2.1. Menunjukkan sikap
jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas pembelajaran sejarah
2.2.2. Bekerjasama dalam
kerja kelompok tanpa membedakan agama peserta didik.
2.2.3. Berperan serta secara
aktif ketika mendapat tugas kelompok dalam
proses pembelajaran.
|
|
3.4 Mengevaluasi
perkembangan kehidupan politik, sosial
dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.
|
3.4.1 Menjelaskan tentang
Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3.4.2 Mendefinisikan
pengertian Demokrasi terpimpin
3.4.3
Mengidentifikasi kebijakan politik pada masa demokrasi terpimpin
3.4.4
Mengidentifikasi kebijakan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
3.4.5
Mengidentifikasi penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa demokrasi terpimpin
|
4.
|
4.4 Melakukan
penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya dalam bentuk laporan
tertulis.
|
4.4.1
Menyajikan dalam bentuk peta konsep tentang kehidupan politik
bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin
4.4.2 Mempresentasikan laporan investigasi kelompok tentang
demokrasi terpimpin
|
C.
Materi
Pembelajaran
Kehidupan politik bangsa Indonesia
pada masa Demokrasi Terpimpin.
A.
Dekrit Presiden sebagai Awal Berlakunya Demokrasi Terpimpin
B.
Pengertian Demokrasi Terpimpin
C.
Kebijakan Politik Pada Masa Demokrasi Terpimpin
1.
Kebijakan Dalam
Negeri
a)
Pembentukan MPRS
b)
Pembentukan DPR-GR
c)
Pembentukan DPAS
d)
Pembentukan Kabinet Kerja
e)
Pembentukan Front Nasional
f)
Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan
g)
Penyederhanaan Partai-Partai Politik
h)
Nasakom
2.
Kebijakan Luar Negeri
a)
Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo
b)
Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta
c)
Politik Nefo dan Oldefo
d)
Politik Konfrontasi dengan Malaysia
e)
Politik Mercusuar
f)
Indonesia keluar dari PBB
g)
Politik Gerakan Non Blok
D. Kebijakan Ekonomi
a.
Pembentukan Depernas
b.
Devaluasi Mata Uang Rupiah
c.
Mengeluarkan Dekon
d.
Mengeluarkan peraturan ekspor-impor
e.
Membentuk Bamunas
E.
Penyimpangan Terhadap UUD 1945 Pada Masa
Demokrasi Terpimpin
(deskripsi materi lengkap terlampir)
D.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
1)
Pendahuluan (10 menit)
·
Guru mengucapkan salam
·
Guru menanyakan kabar peserta didik
·
Guru memandu peserta didik untuk berdo’a
·
Guru menanyakan kehadiran peserta didik
·
Guru memberi motivasi kepada peserta didik
·
Apersepsi guru mengaitkan materi yang pernah didapat oleh
peserta didik dengan materi yang akan disampaikan
·
Guru menyampaikan indikator pembelajaran yang akan dicapai
· Model
pembelajaran yang digunakan pada pertemuan ini yaitu Group Investigation.
· Peserta
didik dibagi menjadi 4 kelompok heterogen sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Group Investigation.
2)
Kegiatan
Inti (70 menit)(70
mesnit)
Mengamati
· Peserta
didik dalam kelompok mengamati gambar-gambar pembangunan mercusuar pada masa
demokrasi terpimpin yang ditampilkan guru lewat power poin
· Peserta
didik dalam kelompok mengamati penayangan materi secara singkat mengenai dekrit
presiden 5 Juli 1959
Kompetensi yang
dikembangkan: rasa ingin tahu, tanggung jawab
Menanya
· Melalui
tanya jawab terkait gambar-gambar dan materi yang ditampilkan oleh guru,
peserta didik diarahkan oleh guru untuk membuat pertanyaan dengan menggunakan
5W+1H
Contoh pertanyaan:
-
Apa latar belakang dari dekeluarkannya dekrit
presiden 5 juli 1959?
-
Apa yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin?
-
Bagaimana kondisi politik dan ekonomi pada
masa demokrasi terpimpin?
Kompetensi yang ingin
dikembangkan: rasa ingin tahu, demokratis
Mengumpulkan
informasi
· Guru
memberikan tugas pada masing-masing kelompok untuk membuat peta konsep.
Pembagian materi sebagai berikut:
·
Kelompok 1, Politik
dalam negeri pada masa demokrasi terpimpin
·
Kelompok 2, Politik
luar negeri pada masa demokrasi terpimpin
·
Kelompok 3,
Kebijakan ekonomi pada masa demokrasi terpimpin
·
Kelompok 4,
Penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD 1945
pada masa demokrasi terpimpin
· Peserta
didik dalam kelompok diskusi mengumpulkan informasi terkait dengan materi yang
didiskusikan
Kompetensi yang ingin
dikembangkan: kerja keras, tanggung jawab, gemar membaca, semangat kebangsaan
Mengasosiasi/Menganalisis
Data atau Informasi
· Tiap
kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dari sumber-sumber informasi yang
telah diperoleh
· Peserta
didik menuangkan jawabannya dalam peta konsep
· Ketua
kelompok memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya dan dapat
menjelaskan peta konsep yang telah dibuat
Kompetensi yang ingin
dikembangkan: toleransi, tanggung jawab, demokratis
Mengkomunikasikan
· Setiap kelompok diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil temuannya.
· Kelompok 1 mempresentasikan peta konsep
· Peserta
didik mematuhi tata cara penyajian kelompok, seperti :
a. Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
b. Menyampaikan pertanyaan atau
pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
c. Menggunakan bahasa yang sopan saat
menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
d. Berbicara
secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain
· Kelompok
yang presentasi mencatat peserta didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab
dan merekap jawaban yang diberikan.
· Kelompok
yang sudah presentasi memperbaiki catatan diskusinya
·
Guru mengkonfirmasi jawaban
dan memberikan penjelasan
singkat mengenai materi yang belum disebutkan dalam presentasi
Kompetensi
yang ingin dikembangkan: kreatif, disiplin, komunikatif, tanggung jawab
3)
Kegiatan
Penutup ((10 menit)
·
Dengan dibantu guru, peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dibahas
· Siswa bersama dengan guru merefleksi nilai-nilai yang
bisa didapatkan dari materi pembelajaran
· Peserta
didik diberikan tugas untuk mempelajari materi tentang kebijakan ekonomi dan
penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa demokrasi terpimpin
·
Pembelajaran pada hari ini
diselesaikan dengan salam penutup
Pertemuan
Kedua 2 X 45 menit (Siklus I, Tindakan II)
Kegiatan Awal (15 menit)
·
Guru masuk kelas dan memberi salam
kemudian dijawab oleh peserta didik.
·
Guru mengecek presensi peserta didik
·
Peserta didik diberi motivasi untuk
terus meningkatkan kualitas belajar dan kualitas ibadahnya sebagai bentuk
tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
·
Indikator ketercapaian kompetensi
disampaikan kepada peserta didik.
·
Guru mengaitkan materi pembelajaran
yang akan disampaikan dengan pembelajaran sebelumnya.
·
Model pembelajaran yang digunakan
pada pertemuan ini yaitu Group Investigation.
Kegiatan
Inti (60 menit)
Mengamati
·
Peserta didik berkumpul sesuai
dengan kelompoknya masing-masing
·
Peserta didik mencermati materi yang
disampaikan guru lewat presentasi powerpoint
·
Guru menyampaikan materi tentang kebijakan
ekonomi pada demokrasi terpimpin dan penyimpangan-penyimpangan terhadap UUD
1945 pada demokrasi terpimpin
· Peserta
didik
membuat catatan dari materi yang diamati
Menanyakan
·
Peserta didik membuat pertanyaan
mengenai kebijakan apa saja yang diterapkan pemerintah dalam mengatasi masalah
ekonomi pada masa demokrasi terpimpin dan penyimpangan apa saja yang terjadi
pada masa itu?
·
Peserta didik bertanya apabila ada
yang belum dipahami terkait materi
· Peserta
didik
membuat catatan pertanyaan.
Mengumpulkan Informasi
·
Peserta didik mencari informasi
baru, baik dari buku pelajaran, browsing di internet sesuai dengan materi
bahasan tiap kelompok.
·
Peserta didik membuat catatan
terkait informasi baru yang didapatkan.
· Peserta
didik bertanya apabila ada informasi yang belum dipahami.
Mengasosiasi
·
Peserta didik menghubungkan materi
yang diperoleh dengan informasi baru yang ditemukan.
·
Peserta didik bertanya apabila
mengalami kesulitan dalam menghubungkan setiap informasi.
·
Peserta didik dibimbing dalam
menghubungkan setiap informasi yang diperoleh.
· Kelompok
peserta didik membuat catatan berupa peta konsep untuk dipresentasikan.
Mengkomunikasikan
·
Setiap kelompok diberikan kesempatan
untuk mempresentasikan hasil temuannya.
·
Kelompok 2 dan 3
mempresentasikan peta konsep
·
Kelompok yang lain bertanya dan
memberi tanggapan kepada yang presentasi.
·
Kelompok yang presentasi mencatat
peserta didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab dan merekap jawaban yang
diberikan.
· Kelompok
yang
sudah presentasi memperbaiki catatan diskusinya.
Penutup (15 menit)
·
Peserta didik diberikan klarifikasi
terkait materi diskusi.
·
Peserta didik diukur ketercapaian
kompetensinya
·
Peserta didik dan guru merefleksi
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
·
Peserta didik diberi motivasi bahwa
kerjasama yang baik akan memudahkan setiap pekerjaan.
·
Peserta didik diberikan tugas untuk
mempelajari materi tentang orde
baru
·
Peserta didik dan guru berdoa
dipimpin oleh ketua kelas
·
Menyanyikan lagu wajib nasional atau
lagu daerah
·
Guru mengakhiri pembelajaran.
E. Penilaian Hasil Belajar
1. Sikap Spiritual
dan
Sikap Sosial
Ø Jenis/Teknik Penilaian :
Observasi
Ø Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Ø Pedoman Penskoran :
Lampiran
Ø Kisi-kisi : Lampiran
2. Pengetahuan
Ø Jenis/Teknik Penilaian :
Tes
tertulis
Ø Bentuk Instrumen : Kuis
Ø Pedoman Penskoran :
Lampiran
Ø Kisi-kisi : Lampiran
3. Penilaian
keterampilan
Ø Kegiatan
: Diskusi
Ø Teknik
Penilaian : Unjuk kerja
Ø Bentuk
Instrumen : Peta konsep
Ø Pedoman penskoran : Lampiran
Ø Kisi-kisi : Lampiran
F. Media,
Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.
Media
-
Peta konsep,Power
point tentang kehidupan politik pada masa demokrasi terpimpin
2.
Alat dan bahan
-
LCD
-
Laptop
-
Kertas karton, kertas buffalo, lem kertas,
selotip, spidol, papan tulis/papan displai, gunting
3.
Sumber Belajar
Ricklefs. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Abdullah, Taufik
dan A.B. Lapian. 2011. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 7 (Pasca Revolusi). Jakarta: Ichtiar Baru
van Hoeve.
Kahin. 1995.
Nasionalisme dan revolusi di Indonesia. Solo: UNS Press.
Purwoko, Sugeng
(MGMP Kota Semarang). (2015). Modul
Pendamping: Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Untuk SMA/MA Kelas XII-Semester
Gasal. Semarang: Cipta Ilmu.
Internet :
http://indahtiwwi15.blogspot.com/2013/11/kehidupan-politik-pada-masa-demokrasi.html
http://adidevi66.blogspot.com/2013/05/kondisi-politik-pada-masa-demokrasi.html
Semarang,
10 Oktober 2015
Observer 1, observer II, Peneliti,
Nur
Alifah, S. Pd
NIM.
3101014002
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Semarang
Hj. Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M.
NIP. 19560615 197903 2 005
Lampiran 1
A. Dekrit
Presiden 5 Juli 1959
Pemilu pada tanggal 15 Desember 1955, berhasil memilih anggota-anggota DPR dan konstituante
(Dewan Penyusun UUD). Konstituante dilantik pada tanggal 10 November 1956.
Tugas utama konstituante adalah merumuskan UUD yang baru sebagai pengganti UUDS
1950. Sampai dengan awal tahun 1957, konstituante belum juga berhasil
merampungkan tugasnya. Sehingga pada tanggal 21 Pebruari 1957, Presiden Sukarno
mengajukan gagasan yang dikenal sebagai Konsepsi Presiden. Isi
pokok dari konsepsi presiden tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Sistem demokrasi
liberal-parlementer perlu diganti dengan demokrasi terpimpin
2.
Perlu dibentuk
kabinet gotong royong yang merupakan kabinet kaki empat, yakni : PNI, Masyumi,
NU dan PKI
3.
Perlu dibentuk
Dewan Nasional yang anggotanya terdiri dari golongan fungsional dalam
masyarakat.
Konsepsi Presiden ini menimbulkan perdebatan dalam masyarakat dan di DPR.
Partai Masyumi, NU, PSII, Partai Katholik dan PIR menolak konsepsi tersebut.
Pada tanggal 25 April 1959 di depan sidang konstituante, presiden menganjurkan
agar kembali kepada UUD 1945. Anjuran presiden ini menjadi bahan perdebatan
dalam konstituante. Kemudian diputuskan untuk mengadakan pemungutan suara (voting).
Pemungutan suara dilakukan sampai tiga kali, tetapi belum mencapai kemenangan
dua pertiga suara seperti yang dipersyaratkan. Pada tanggal 3 Juni 1959
konstituante mengadakan reses (masa istirahat) dengan batas waktu yang
tidak ditentukan. Pada hari yang sama pemerintah mengeluarkan Peraturan Nomer
Prt/PEPERPU/040/1059 yang berisi larangan malakukan kegiatan-kegiatan politik.
Pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno mengeluarkan “Dekrit Presiden” yang
isinya :
1.
Pembubaran
konstituante
2.
Tidak berlakunya
UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945
3.
Pembentukan MPRS
dan DPAS
Dekrit ini mendapat dukungan dari TNI dan MA. Pada tanggal 22 Juli 1959,
DPR secara aklamsi menyatakan kesediaannya melaksanakan UUD 1945.
B. Kebijakan
Politik Pada Masa Demokrasi Terpimpin
1. Kebijakan
Dalam Negeri
a)
Pembentukan MPRS
Sesuai dengan diktum dekrit, maka Presiden Soekarno
membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara berdasarkan Penpres no.2
tahun 1959. Seluruh anggota MPRS tidak diangkat melalui pemilihan umum, tetapi
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan 3 syarat, yaitu :
1. Setuju
kembali kepada UUD 1945
2. Setia kepada
perjuangan RI
3. Setuju
kepada manifesto politik
Tugas MPRS : mengesahkan GBHN
Dalam sidang-sidangnya, MPRS telah mengeluarkan
beberapa kebijakan penting seperti :
1. Penetapan manifesto politik RI sebagai bagian dari GBHN
2. Penetapan Garis-garis Besar Pembangunan Nasional Berencana tahap 1
(1961-1969)
3. Menetapkan Presidan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup
b)
Pembentukan DPR-GR
DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan
pembubaran DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong Royong (DPR-GR). Dimana semua anggotanya ditunjuk oleh presiden.
Peraturan DPRGR juga ditentukan oleh presiden. Sehingga DPRGR harus mengikuti
kehendak serta kebijakan pemerintah.
Tugas DPR GR adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan manifesto politik
2. Mewujudkan amanat penderitaan
rakyat
3. Melaksanakan Demokrasi Terpimpin
c)
Pembentukan DPAS
DPAS dibentuk melalui Penpres No.3 th 1959, dan
diketuai langsung oleh Presiden sendiri, dan yang menjadi wakil ketua adalah
Ruslan Abdul Gani. Tugas DPAS adalah memberi
jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
d)
Pembentukan Kabinet Kerja
Kabinet kerja dipimpin oleh Presiden Soekarno dan Ir.
Juanda sebagai Wakil Presiden.
e)
Pembentukan Front Nasional
Front
Nasional dibentuk berdasarkan Penpres No.13 Th 1959.
Tujuannya adalah menyatukan segala bentuk potensi nasional
menjadi kekuatan untuk menyukseskan pembangunan.
Front Nasional dipimpin oleh Presiden
Sukarno
Front Nasional merupakan lembaga ekstra parlementer yang dibentuk dengan tujuan
:
1. Menyelesaikan revolusi nasional
Indonesia
2. Melaksanakan pembangunan semesta
nasional
3. Mengembalikan Irian Jaya ke wilayah
RI
f)
Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan
Penataan ini meliputi digabungkannya TNI dan
Polri kedalam satu wadah yaitu ABRI, sehingga dengan demikian ABRI terdiri dari
Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian
g)
Penyederhanaan
Partai-partai Politik
Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran
partai-partai politik yang tidak sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959. Partai
yang tidak memenuhi syarat, akan dibubarkan sehingga dari 28 partai yang ada
hanya tinggal 11 partai. Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak dgn
tindakannya untuk membubarkan 2 partai politik yang pernah berjaya masa
demokrasi Parlementer yaitu Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia
(PSI). Alasan karena kedua partai tersebut terlibat dlm pemberontakan
PRRI & Permesta. Kedua Partai tersebut resmi dibubarkan pada
tanggal 17 Agustus 1960
h)
Nasakom
Nasakom:
Pada masa demokrasi terpimpin pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara dgn menyampaikan ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, & Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
Pada masa demokrasi terpimpin pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara dgn menyampaikan ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, & Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
- Kebijakan Politik Luar Negeri :
Pada awal
pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, Indonesia cukup berperan aktif dalam kegiatan
internasional. Hal ini tampak dalam hal-hal sebagai berikut :
a)
Pengiriman Pasukan Garuda II ke Kongo untuk bergabung dengan pasukan
perdamaian PBB, UNOC (United Nations
Operation for Congo).
b)
Indonesia ikut memprakarsai berdirinya Gerakan Non-Blok (Non-Aligned).
c)
Indonesia berhasil melaksanakan Asian Games IV di Jakarta, 24 Agustus – 4
September 1962.
d)
Politik Nefo dan Oldefo
Walaupun hubungan dengan negara-negara Barat semakin
renggang, akan tetapi hubungan dengan negara-negara sosialis semakin erat. Hal
ini disebabkan baik Uni Soviet maupun RRC bersedia memberikan bantuan kredit
dalam pembelian peralatan militer. Selanjutnya Indonesia mengkondisikan adanya
dua kubu kekuatan dunia, yaitu :
1. OLDEFO
(Old Established Forces) adalah kubu negara-negara imperialis.
2. NEFO
(New Emerging Force) adalah kubu bangsa-bangsa tertindas yang progesif
revolusioner menentang imperialisme dan neo-kolonialisme
Untuk mewujudkan Nefo maka dibentuk poros
Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyong Yang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di
forum internasional menjadi sempit sebab hanya berpedoman ke negara-negara
komunis.
e)
Politik
Konfrontasi Malaysia
Presiden Sukarno menganggap bahwa Federasi
Malaysia adalah proyek Neo Kolonialisme Imperialisme (Nekolim) Inggris yang
sangat membahayakan revolusi Indonesia. Oleh karena itu Indonesia harus
mencegah berdirinya Malaysia. Untuk mewujudkan cita-citanya, Presiden Sukarno
mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta.
Setelah dikeluarkannya Dwikora, dibentuklah suatu komando penyerangan yang
diberi nama Komando Mandala Siaga (Kolaga) di bawah pimpinan Marsekal Madya Oemar
Dhani.
Isi Dwi Komando
Rakyat.
1) Perhebat ketahanan revolusi Indonesia.
2) Bantulah perjuangan rakyat di Malaysia,
Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menggagalkan negara boneka Nekolim
Malaysia.
f)
Politik
Mercusuar
Politik Mercusuar dijalankan oleh presiden sebab
beliau menganggap bahwa Indonesia merupakan
mercusuar yg dpt menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-proyek
besar dan spektakuler yg diharapkan dpt menempatkan Indonesia pada kedudukan yg
terkemuka di kalangan Nefo. Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yg sangat
besar mencapai milyaran rupiah diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games
of the New Emerging Forces ), pendirian kompleks Olahraga Senayan
serta MONAS (Monumen Nasional).
C. Penyimpangan
pada masa demokrasi terpimpin
Dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden
Soekarno dimaksudkan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia agar sesuai dengan UUD 1945. Tetapi pada pelaksanaannya, pemerintah
khususnya Presiden Soekarno banyak melakukan penyimpangan-penyimpangan terhadap
UUD 1945 itu sendiri, di antaranya sebagai berikut :
1.
Penyimpangan di Bidang Kebijakan Dalam Negeri
a) Pada
tahun 1960 Presiden dengan penetapan Presiden membubarkan DPR hasil pemilu
pertama karena menolak untuk menyetujui RAPBN yang diajukan Presiden.
b) Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara telah mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden
seumur hidup. Hal ini jelas bertentangan dengan UUD 45 Bab III pasal 7.
c) Ketua
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong
diangkat sebagai menteri. Tindakan ini bertentangan dengan UUD 45, sebab
kedudukan DPR selaku lembaga legislatif sejajar dengan kedudukan Presiden selaku
eksekutif. Dengan diangkatnya Ketua MPRS dan DPRGR sebagai menteri, di mana
dalam UUD 45 dinyatakan bahwa kedudukan menteri adalah sebagai pembantu
Presiden, maka tindakan tersebut secara terang-terangan telah merendahkan
martabat lembaga legislatif.
2.
Penyimpangan di Bidang Kebijakan Luar Negeri
a) Indonesia membagi kekuatan politik dunia
menjadi dua
1) Nefo (New Emerging Forces), yaitu negara-negara
baru penentang imperialism dan kapitalisme.
2) Oldefo (Old Established Forces), yaitu
negara-negara Barat yang menganut imperialisme dan kapitalisme.
b) Membentuk poros Jakarta-Peking
Maksud poros ini adalah Indonesia menjalin persahabatan
yang erat dengan RRC, padahal pada waktu itu RRC merupakan blok komunis.
c) Indonesia melaksanakan Politik Mercusuar
Politik mercusuar adalah politik yang mengagungkan
kemegahan Indonesia di mata dunia luar, seperti:
1) pembangunan Stadion Senayan Jakarta.
2) penyelenggaraan pesta olahraga negara-negara Nefo
di Jakarta yang disebut Ganefo.
d) Indonesia Keluar dari Perserikatan Bangsa
Bangsa
Penyebab utama Indonesia keluar dari PBB adalah diterimanya Malaysia sebagai anggota Dewan
Keamanan (DK) tidak tetap PBB. Dengan masuknya Malaysia menjadi anggota DK
tidak tetap PBB, maka Presiden Sukarno berpidato di depan Sidang Umum PBB
dengan judul “Membangun Dunia Kembali”. Karena PBB tetap menerima Malaysia
menjadi anggota DK, maka pada tanggal 7 Januari 1965 dengan terpaksa Presiden
Sukarno memutuskan Indonesia keluar dari PBB. Secara resmi keluarnya Indonesia
dari PBB dinyatakan oleh Menlu Subandrio. Akibat keluarnya Indonesia dari PBB
adalah Indonesia semakin terkucil dari pergaulan internasional.
D. Kebijakan Ekonomi
:
1.
Pembentukan
Depernas
Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi di
bawah Kabinet Karya maka dibentuklah Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada
tanggal 15 Agustus 1959 dipimpin oleh Moh. Yamin.
Pada 1963 Depernas diganti dengan nama
Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden
Sukarno.
Tugas Bappenas adalah
a. Menyusun rencana jangka panjang dan
rencana tahuanan, baik nasional maupun daerah.
b. Mengawasi dan menilai pelaksanaan
pembangunan.
c. Menyiapkan serta menilai hasil kerja
mandataris untuk MPRS
2.
Melakukan Devaluasi mata uang rupiah
Tujuan dilakukan Devaluasi :
a.
Guna membendung inflasi yang tetap tinggi
b.
Untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat
c.
Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan.
Maka pada tanggal 25 Agustus 1959
pemerintah mengumumkan keputusannya mengenai penuruan nilai uang
(devaluasi), yaitu sebagai berikut.
a. Uang kertas pecahan bernilai
Rp. 500 menjadi Rp. 50
b. Uang kertas pecahan bernilai
Rp. 1.000 menjadi Rp. 100
c. Pembekuan semua simpanan di
bank yang melebihi Rp. 25.000
3.
Mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon)
Pada tgl 28 Maret 1963 dikeluarkan
landasan baru guna perbaikan ekonomi yaitu Deklarasi Ekonomi (DEKON).
Tujuan utama dibentuk Dekon adalah
untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari
sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan
cara terpimpin.
a.
Mengeluarkan peraturan dibidang ekspor-impor (peraturan 26 mei)
b.
Membentuk Badan Musyawarah Pengusaha Swasta Nasional (Bamunas)
Lampiran 3
Penilaian Spiritual
dan Sosial
Ø Kisi-kisi:
No.
|
Sikap/nilai
|
Indikator
|
Butir Instrumen
|
|
Berdoa
|
Berdoa
sebelum memulai pembelajaran
|
1
|
|
Kerjasama
|
Kerjasama dalam
kelompok diskusi
|
1
|
|
Kejujuran
|
Jujur dalam mengerjakan tugas
|
1
|
|
Tanggung jawab
|
Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya
|
1
|
Ø Instrumen penilaian:
Lembar Observasi Penilaian
Spiritual dan Sosial
No.
|
Aspek yang Diamati
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Berdoa sebelum memulai pembelajaran
|
|
|
|
|
2.
|
Menghargai pendapat orang lain
|
|
|
|
|
3.
|
Kerjasama
dalam kelompok diskusi
|
|
|
|
|
4.
|
Kejujuran dalam
mengerjakan tugas
|
|
|
|
|
5.
|
Tanggung jawab
dalam mengerjakan tugas
|
|
|
|
|
|
Total Skor
|
|
Petunjuk :
Lembaran
ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual dan sosial peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
4
= selalu, apabila secara terus menerus
melakukan aspek yang diamati
3
= sering, apabila cenderung lebih banyak
melakukan aspek yang diamati
2
= kadang-kadang, apabila cenderung lebih
sedikit melakukan aspek yang diamati
1 = tidak
pernah
Penilaian:
Sikap
|
|
Penghitungan
skor akhir menggunakan rumus
|
|
Modus
|
Predikat
|
|
|
3,51-4,00
|
Sangat Baik
(SB)
|
|
Nilai=
![]() |
2,51-3,50
|
Baik (B)
|
|
|
1,51-2,50
|
Cukup (C)
|
|
|
1,00-1,50
|
Kurang (K)
|
|
|
Lembar
Penilaian
NO
|
NAMA SISWA
|
ASPEK PENILAIAN
|
JUMLAH SKOR
|
NILAI
|
KATEGORI
|
||||
1
(1-4)
|
2
(1-4)
|
3
(1-4)
|
4
(1-4)
|
5
(1-4)
|
|||||
1
|
|
|
|||||||
2
|
|
|
|||||||
3
|
|
|
|||||||
4
|
|
|
|||||||
5
|
|
|
|||||||
dst
|
|
|
Lampiran 4
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Individu
Ø Jenis/Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Ø
Bentuk
Instrumen : Mencongak
Ø Kisi-kisi :
No.
|
Indikator
|
Butir Instrumen
|
|
Menjelaskan
tentang dekrit presiden 5 Juli 1959
|
No.
1
|
|
Mengidentifikasi kebijakan politik dalam negeri
pada masa demokrasi terpimpin
|
No.
2
|
|
Mengidentifikasi
kebijakan politik luar negeri pada masa demokrasi terpimpin
|
No.
3
|
|
Mengidentifikasi penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa
demokrasi terpimpin
|
No.
4
|
|
Menunjukkan hasil pembangunan politik mercusuar pada masa
demokrasi terpimpin
|
No.5
|
Ø Instrumen penilaian :
No.
|
Soal
|
Kunci
jawaban
|
skor
|
1
|
Aku merupakan titik mula dimulainya
pelaksanaan demokrasi terpimpin. Aku terjadi karena situasi politik yang saat
itu kacau. Kegagalan Konstituante dalam melaksanakan sidang-sidangnya untuk membuat
undang-undang dasar baru menjadi semakin memicuku untuk dikeluarkan oleh
Presiden Soekarno pada tahun 1959.
|
Dekrit
presiden 5 Juli 1959
|
|
2
|
Aku
adalah salah satu lembaga negara yang dibuat pada masa demokrasi terpimpin.
Tugasku adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul
kepada pemerintah.
|
DPAS
|
|
3.
|
Aku merupakan kekuatan baru yg sedang
muncul yaitu negara-negara progresif revolusioner yg anti imperialisme &
kolonialisme
|
Nefo
|
|
4.
|
Aku adalah salah satu bentuk penyimpangan
pada masa demokrasi terpimpin. Diberlakukannya aku menunjukkan bahwa
Indonesia jelas menyimpang dari politik Luar Negeri RI yang bebas aktif.
|
Pembuatan
Poros Jakarta-Peking
|
|
5.
|
Aku adalah salah satu bangunan yang
dibangun dalam rangka melengkapi fasilitas dalam penyelenggaraan Asian games
tahun 1962 di Jakarta. Pembangunanku juga merupakan bagian dari pelaksanaan
politik mercusuar yang ingin memperlihatkan kemegahan Indonesia di mata dunia
luar.
|
![]() |
|
Rubrik penilaian :
Setiap soal mempunyai bobot 20
Lampiran
5
v Penilaian Keterampilan
Ø Penilaian
Individu
Ø Lembar
Observasi Ketrampilan Individu
No.
|
Nama
|
Keaktifan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3. dst
|
|
|
|
|
|
Petunjuk
penskoran:
Skor
menggunakan skala 1-4
Kriteria
penskoran:
Skor 4 : Apabila
peserta didik selalu aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam
kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi,
selalu aktif bertanya dalam kelas
Skor 3 : Apabila
peserta didik selalu aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam
kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi,
kadang-kadang bertanya dalam kelas
Skor 2 : Apabila
peserta didik hanya aktif menjawab/menanggapi pertanyaan yang muncul dalam
kelas baik pertanyaan dari guru atau pertanyaan yang muncul dalam diskusi, dan
tidak pernah bertanya dalam kelas
Skor 1 : Apabila
peserta didik hanya diam
Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus :

Ø Penilaian
kelompok (Hasil Peta Konsep yang dibuat)
Nama Kelompok : ………………….
Kelas :
………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok/Tema :
…………………..
NO
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Isi
|
|
|
|
|
|
2.
|
Estetika
peta konsep
|
|
|
|
|
|
3.
|
Pemaparan
hasil diskusi
|
|
|
|
|
|
Petunjuk
Penskoran/rubrik penilaian :
Skor
menggunakan skala 1 sampai 4
Kriteria penskoran:
1. Isi
Skor 4: apabila subtansi isi benar, lengkap
Skor 3: apabila subtansi isi benar tetapi kurang lengkap
Skor 2 : apabila subtansi isi belum benar
Skor 1 : apabila tidak dikerjakan
2. Estetika
Skor 4: apabila peta konsep rapi, kreatif
Skor 3: apabila peta konsep rapi, kurang kreatif
Skor 2 : apabila pada peta konsep terdapat coretan
Skor 1 : apabila tidak dikerjakan
3. Pemaparan hasil diskusi
Skor 4: apabila dalam memaparkan hasil diskusi,
peserta didik penuh percaya diri, mampu menanggapi pertanyaan kelompok lain
dengan benar, menggunakan tutur kata sopan, menerima saran kelompok lain
Skor 3: apabila dalam memaparkan hasil diskusi,
peserta didik kurang tepat dalam menanggapi pertanyaan kelompok lain dan mau
menerima saran dari kelompok lain
Skor 2 : apabila dalam memaparkan hasil diskusi,
peserta didik kurang tepat dalam menanggapi pertanyaan kelompok lain dan tidak
menerima saran dari kelompok lain
Skor 1 : apabila dalam memaparkan hasil diskusi,
peserta didik tidak mampu menanggapi pertanyaan kelompok lain atau diam
Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus :

Kriteria penilaian:
Nilai Ketuntasan
|
|
|
|
Capaian Optimum
|
Huruf
|
|
|
3,85 – 4,00
|
A
|
|
Skor A= Sangat Baik
|
3,51 – 3,84
|
A-
|
|
Skor B= Baik
|
3,18 – 3,50
|
B+
|
|
Skor C= Cukup
|
2,85 – 3,17
|
B
|
|
Skor D= Kurang
|
2,51 – 2,84
|
B-
|
|
|
2,18 – 2,50
|
C+
|
|
|
1,85 – 2,17
|
C
|
|
Nilai=
![]() |
1,51 – 1,84
|
C-
|
|
|
1,18 – 1,50
|
D+
|
|
|
1,00 – 1,17
|
D
|
|
|
Lampiran
6

Satuan Pendidikan :
SMA N 1 Semarang
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ semester : XII / Ganjil
Indikator :

SOAL PETA KONSEP
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar