RPP K 13 Orde Baru

RPP K 13 Orde Baru


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
            Sekolah                       : SMA Negeri 1 Semarang
            Mata Pelajaran            : Sejarah Indonesia
            Kelas/Semester            : XII/I
Materi Pokok              :  Indonesia pada Masa Orde Baru
            Alokasi Waktu            :  1 X 45 menit (1 pertemuan)

A.    Kompetensi Inti (KI)
1.         Menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya
2.         Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.         Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif  berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora, dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban yang terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapakan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat  dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.         Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkritdan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar
1.1.Menghayati proses perjuangan  mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkan rasa syukur terhadap rahmat dan karunia-Nya.
2.1.  Menunjukkan sikap empati terhadap para pejuang dan  mengamalkan nilai-nilai kejuangan para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.  Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran sejarah.
2.3.  Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, kerja sama dan proaktif  yang dipelajari dari peristiwa dan para pelaku sejarah dalam berpartisipasi menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara Indonesia
3.8.  Mengevaluasi  perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan  pada masa Orde Baru dan Reformasi
4.1.  Merekonstruksi perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan  pada masa Orde Baru dan Reformasi,menyajikan dalam bentuk tulisan.

C.    Indikator
1.1.1.      Menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meneladani sikap para pemimpin dalam mempertahankan kemerdekaan
2.1.1.      Menunjukkan perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai sebagai wujud meneladani sikap dan semangat juang para pejuang bangsa yang teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari
2.1.2.      Menunjukkan sikap jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud dari memahami setiap peristiwa masa lalu bangsa
2.1.3.      Menunjukkan sikap peduli dan  aktif dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah sebagai bentuk pemahaman atas setiap
3.8.1.      Menganalisis perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru
3.8.2.      Menganalisis kelebihan dan kekurangan pada masa Orde Baru
4.1.1.      Menyajikan dalam bentuk tulisan  tentang perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru
4.1.2.      Mempresentasikan  hasil diskusi  kelompok tentang perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru

D.    Materi Pembelajaran
1.    Perkembangan politik pada masa Orde Baru
Dalam melaksanakan langkah-langkah politiknya, Letjen Soeharto berlandaskan pada Supersemar. Agar dikemudian tidak menimbulkan masalah, maka Supersemar perlu diberi landasan hukum.
Berdasarkan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25 Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas ekonomi. Program kerjanya disebut Catur Karya, yang isinya antara lain:
·      memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan pangan,
·      melaksanakan Pemilu,
·      melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional
·      melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
 Di samping membina stabilitas politik dalam negeri, pemerintah Orde Baru juga mengadakan perubahan-perubahan dalam politik luar negeri. Berikut ini upaya-upaya pembaruan dalam politik luar negeri.
1.    Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB
Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB. Sebelumnya pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia pernah keluar dari PBB sebab Malaysia diterima menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keaktifan Indonesia dalam PBB ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Adam Malik terpilih menjadi ketua Majelis Sidang Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.
2.    Membekukan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Cina (RRC)
             Sikap politik Indonesia yang membekukan hubungan diplomatik dengan RRC disebabkan pada masa G 30 S/PKI, RRC membantu PKI dalam melaksanakan kudeta tersebut. RRC dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
3.    Normalisasi hubungan dengan Malaysia
            Pada tanggal 11 Agustus 1966, Indonesia melaksanakan persetujuan normalisasi hubungan dengan Malaysia yang pernah putus sejak tanggal 17 September 1963. Persetujuan normalisasi ini merupakan hasil Persetujuan Bangkok tanggal 29 Mei sampai tanggal 1 Juni 1966. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, sementara Malaysia dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Tun Abdul Razak. Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan yang disebut Persetujuan Bangkok (Bangkok Agreement), isinya adalah rakyat Sabah dan Serawak diberi kesempatan untuk menegaskan kembali keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia, pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan hubungan diplomatik, dan tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan dihentikan.
4.    Berperan dalam Pembentukan ASEAN
            Peran aktif Indonesia juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu negara pelopor berdirinya ASEAN. Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik bersama menteri luar negeri/perdana menteri Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangi kesepakatan yang disebut Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967. Deklarasi tersebut menjadi awal berdirinya organisasi ASEAN.

Dampak Kebijakan Politik Pemerintahan Orde Baru
1)   Dampak Positif Kebijakan Politik Orde Baru
a.       Pemerintahan mampu membangun pondasi yang kuat bagi kekuatan lembaga kepresiden yang membuat semakin kuatnya peran Negara dalam masyarakat.
b.      Situasi keamanan pada masa Orde Baru relatif stabil dan terjaga dengan baik, karena pemerintah mampu mengatasi semua tindakan dan sikap yang bertentangan dengan Pancasila.
c.       Peleburan parpol yang dilakukan pemerintah, telah memberikan kemudahan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian parpol.
2)   Dampak Negatif Kebijakan Politik Orde Baru
a.    Terbentuknya pemerintahan Orde Baru yang otoriter, dominatif, dan sentralistik.
b.    Otoritarianisme merambah segenap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan rakyat.
2.     Kebijakan Ekonomi pada Masa Orde Baru           
Pada masa Orde Baru, Indonesia melaksanakan pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yang isinya meliputi hal-hal berikut.
a.         Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial  bagi seluruh rakyat Indonesia.
b.         Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c.         Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
 Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Nasional disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25 tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I adalah terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian. Selain jangka panjang juga berjangka pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri. Sampai tahun 1999, pelita di Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali.
Dalam membiayai pelaksanaan pembangunan, tentu dibutuhkan dana yang besar. Di samping mengandalkan devisa dari ekspor nonmigas, pemerintah juga mencari bantuan kredit luar negeri. Dalam hal ini, badan keuangan internasional IMF berperan penting. Dengan adanya pembangunan tersebut, perekonomian Indonesia mencapai kemajuan. Meskipun demikian, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar hanya dinikmati para pengusaha besar yang dekat dengan penguasa. Pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 1997, Indonesia tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh. Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter yang cukup berat. Bantuan IMF ternyata tidak mampu membangkitkan perekonomian nasional. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru tahun 1998.
3.    Perkembangan sosial budaya pada masa Orde Baru
a.    Revolusi Hijau
b.    Industrialisasi  diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang kokoh dan seimbang
c.    Perkembangan teknologi komunikasi-informasi kaitannya dengan globalisasi
Proses globalisasi berlangsung sejak akhir  abad 20 semakin merasuk dalam kehidupan bangsa dan telah menimbulkan dampak yang cukup besar terutama dibidang teknologi. Salah satunya adalah revolusi teknologi telekomunikasi dan komputer. Seiring hadirnya komputer dan internet merambah dalam kehidupan masyarakat menjadikan Indoesia dikenal sebagai paguyuban network.
Pada masa Orde Baru terdapat beberapa kebijakan pemerintah yang bersifat diskriminatif, seperti Surat Edaran No.06/Preskab/6/67 yang memuat tentang perubahan nama. Dalam surat itu disebutkan bahwa masyarakat keturunan Cina harus mengubah nama Cinanya menjadi nama yang berbau Indonesia, misalnya Liem Sioe Liong menjadi Sudono Salim. Selain itu, penggunaan bahasa Cinapun dilarang.
4.    Perkembangan pendidikan pada masa Orde Baru
Kebijakan pendidikanyang dilakukan pada masa Orde Baru adalah:
a.       Indoktrinasi pancasila melalui pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) mulai dari pendidikan SD (Sekolah Dasar) hingga perguruan tinggi.
b.      Mendirikan SD (Sekolah Dasar) instruksi presiden untuk pemerataan pendidikan Indonesia
c.       Program B3B (Bebas Buta Aksara, Buta Bahasa Indonesia, dan Buta pengetahuan dasar)
d.      Wajib belajar 6 (tahun tamat SD) dan dilanjutkan 9 tahun (Tamat SLTP)
e.       Pembangunan infra struktur sekolah, laboratorium, perpustakaan, sarana olah raga, keterampilan, dan kesenian.
f.       Membentuk sukses Gerakan Wajib Belajar, Sukses Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
g.      Implementasi kurikulum 1968, kurikulum 1984, dan kurikulum 1994.
5.    Pokok-pokok  masa Orde Baru :
Pemerintahan yang diktator tetapi aman dan damai, tindak korupsi merajalela,tidak ada kebebasan berpendapat, Pancasila terkesan menjadi ideologi tertutup, pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat, ikut sertanya militer dalam pemerintahan, adanya kesenjangan sosial yang mencolok antara orang kaya dan orang miskin
6.    Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru
a.    Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
b.    Sukses transmigrasi
c.    Sukses KB
d.   Sukses memerangi buta huruf
e.    Sukses swasembada pangan
f.     Pengangguran minimum
g.    Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
h.    Sukses Gerakan Wajib Belajar
i.      Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
j.      Sukses keamanan dalam negeri
k.    Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
l.      Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
7.    Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
a.    Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
b.    Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
c.    Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
d.   Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
e.    Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin)
f.     Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
g.    Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan yang dibreideli 
h.    Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius" (petrus) 
i.      Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintahan presiden selanjutnya)
E.     Kegiatan Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
Sintak Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi Waktu
Kegiatan Pendahuluan

·      Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dengan cara: berdoa sebelum pelajaran dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengecek kerapian peserta didik dan kebersihan ruang kelas, presensi,   menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
·      Guru memberi motivasi kepada peserta didik
·      Apersepsi guru mengaitkan materi yang pernah didapat oleh peserta didik dengan materi yang akan disampaikan
·      Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
·      Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok heterogen
10 menit
Kegiatan Inti
1.    Stimulation (Pemberian Rangsangan)








2.    Problem
Statement (identifikasi)














3.    Data collection (pengumpulan data)













4. Data prosessing (pengolahan data.




5. Verification (pembuktian)




















6. Generalization (menarik kesimpulan)
Mengamati
·      Peserta didik dalam kelompok mengamati gambar-gambar Mantan Presiden Soeharto yang ditampilkan guru lewat power poin
·      Peserta didik dalam kelompok diminta memberi tanggapan mengenai gambar tersebut
Kompetensi yang dikembangkan: rasa ingin tahu, tanggung jawab
Menanya
·      Peserta didik membuat identifikasi pertanyaan melalui tanya jawab terkait gambar-gambar dan materi yang ditampilkan, peserta didik diarahkan oleh guru untuk menggali rasa ingintahunya dengan membuat pertanyaan tentang materi Orde Baru.
Contoh pertanyaan:
Ø  Bagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru?
Ø  Apakah kehidupan pada masa Orde Baru lebih baik dari pada masa sekarang ini?
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kreativitas, rasa ingin tahu     dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk  pikiran kritis
Mengumpulkan informasi
·      .Peserta didik mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber yaitu dengan membaca Buku yang relevan ataupun sumber lain yang relevan dari internet, web, media sosial lainnya untuk menjawab pertanyaan
·      Guru memberi tugas kelompok. Pembagian materi sebagai berikut:
Ø  Kelompok 1, kehidupan politik pada masa Orde Baru
Ø  Kelompok 2, kehidupan ekonomi pada masa Orde Baru
Ø  Kelompok 3,  pendidikan pada masa Orde Baru
Ø  Kelompok 4, sosial budaya pada masa Orde Baru
·      Peserta didik dalam kelompok diskusi mengumpulkan informasi terkait dengan materi yang didiskusikan
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kerja keras, tanggung jawab, gemar membaca, semangat kebangsaan
Mengasosiasi/Menganalisis Data atau Informasi
·      Tiap kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dari sumber-sumber informasi yang telah diperoleh
·      Tiap kelompok membuktikan apakah pada masa Orde Baru kehidupannya baik segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan lebih baik dari pada masa sekarang
·      Peserta didik menuangkan jawabannya dalam bentuk tulisan
Kompetensi yang ingin dikembangkan: toleransi, tanggung jawab, demokratis
Mengkomunikasikan
·      Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuannya.
·      Peserta didik mematuhi tata cara penyajian kelompok, seperti :
Ø Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
Ø Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
Ø Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
Ø Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain
·      Kelompok yang presentasi mencatat peserta didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab dan merekap jawaban yang diberikan.
·      Kelompok yang sudah presentasi memperbaiki catatan diskusinya
·      Guru mengkonfirmasi jawaban dan memberikan penjelasan singkat mengenai materi yang belum disebutkan dalam presentasi
·      Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan ini.
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kreatif, disiplin, komunikatif, tanggung jawab

65 menit
Kegiatan Penutup

·      Peserta didik diukur ketercapaian kompetensinya
·      Peserta didik dan guru merefleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan.
·      Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari materi tentang reformasi
·      Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancer
15 menit

F.     Penilaian Pembelajaran
1.      Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Jenis/Teknik Penilaian                         : Observasi
Bentuk Instrumen dan Instrumen       : Lembar Observasi
2.      Penilaian Keterampilan
Jenis/Teknik Penilaian              : Diskusi kelompok
Bentuk Instrumen dan Instrumen        : Lembar Pengamatan Diskusi Kelompok
3.      Penilaian Pengetahuan
Jenis/Teknik Penilaian              : Tes Tulis
Bentuk Instrumen dan Instrumen        : Soal Essay

G.    Media/Alat, Bahan, Sumber Belajar
1.         Media           :Power Point
2.         Alat               : Notebook, LCD Projector, White board, Spidol , dan Lembar Kerja Peserta Didik
3.         Sumber         :Buku Paket Sejarah SMA kelas XII dan Modul Pendamping Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu Sosial Kelas XII Semester Gasal

Semarang, 12 november 2015
Guru Pamong                                                                                      Guru Praktikan

Dra. Susilowati                                                                                   Nur Alifah, S. Pd
NIP. 19640314 200003 2 004                                                                  NIM. 3101014002
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Semarang


Hj. Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M.
NIP. 19560615 197903 2 005
Penilaian Pengetahuan
a.      Penilaian Individu
Jenis/Teknik Penilaian                    : Unjuk Kerja
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal bentuk  Uraian

Kisi-kisi
Jumlah Soal
Skor
Kehidupan politik masa Orde Baru
1
20
Kehidupan ekonomi masa Orde Baru
1
20
Pendidikan Masa Orde Baru
1
20
Sosial budaya masa Orde Baru
1
20
Hikmah yang bisa diambil pada masa orde baru
1
20


Rubrik Penilaian                          
Nilai= Jumlah Skor
                                              













Lembar Kegiatan Peserta Didik

Satuan Pendidikan            :   SMA N 1 Semarang
Mata Pelajaran                   :   Sejarah Indonesia
Kelas/ semester                  :   XII / Ganjil
Materi                            :  Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal
Text Box: Nama Siswa  :
No. Absen  :

                


Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.             Bagaimana kehidupan politik pada masa Orde Baru?
2.             Bagaimana kehidupan ekonomi pada masa Orde Baru?
3.             Bagaimana pendidikan pada masa Orde Baru?
4.             Bagaimana kehidupan sosial budaya  pada masa Orde Baru?
5.             Hikmah yang bisa dipetik  pada masa Orde Baru?


Jawab
 













Lembar Penilaian Kegiatan Presentasi-Diskusi
No
Nama siswa
Kerjasama
Rasa Ingin Tahu
Komunikatif
Santun
Menghargai pendapat teman
Jml Skor
Nilai
1
Aditya Davi Pradana







2
Agam Ario Wicaksono







3
Angie Deva Tiffani P







4
Astrid Putri Prasetyo







5
Aurelia B’tari Sekar A







6
Deta Indira Puspita







7
Ditra Wardana







8
Eros Haekal C







9
Eunike Immanuela B







10
Iqbal Bagas Dewantoro







11
Isna Dewi Agustina







12
Jihan Ayu Chaerunisa







13
Levila Seka Mahira







14
Margareta Adinda P







15
Mega Bintang Ninage







16
Nabella Ajeng P







17
Naora Zola Oviananda







18
Nindya Dhaneswara







19
Novia Betsy Clarissa







20
R Herjuno Bagus Wirya







21
Rosita Dewi







22
Sekar Tria Savintara







23
Zidny Ilma Wahusna
















Kelas XII IS 2

Rubik Penilaian
4
Sangat Baik
A
3
Baik
B
2
Cukup
C
1
Kurang
D
Nilai : Jumlah Skor× 100

       16



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top