RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
SMA Negeri
1 Semarang
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XII/I
Materi Pokok :
Indonesia pada Masa Orde Baru
Alokasi Waktu :
1
X 45 menit (1 pertemuan)
A. Kompetensi
Inti
(KI)
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agamanya
2.
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama,toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3.
Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora,
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban yang terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapakan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah,
menalar dan menyaji dalam ranah konkritdan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,bertindak secara
efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1.Menghayati proses perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkan
rasa syukur terhadap rahmat dan karunia-Nya.
2.1. Menunjukkan sikap empati terhadap para pejuang
dan mengamalkan nilai-nilai kejuangan
para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
2.2. Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas-tugas pembelajaran sejarah.
2.3. Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli,
kerja sama dan proaktif yang dipelajari
dari peristiwa dan para pelaku sejarah dalam berpartisipasi menyelesaikan
permasalahan bangsa dan negara Indonesia
3.8. Mengevaluasi
perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pendidikan pada masa Orde Baru dan Reformasi
4.1. Merekonstruksi perkembangan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pendidikan pada masa
Orde Baru dan Reformasi,menyajikan dalam bentuk tulisan.
C. Indikator
1.1.1. Menunjukkan
nilai-nilai syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meneladani sikap para
pemimpin dalam mempertahankan kemerdekaan
2.1.1. Menunjukkan perilaku kerjasama, tanggung
jawab, cinta damai sebagai wujud meneladani sikap dan semangat juang para
pejuang bangsa yang teraplikasi dalam kehidupan sehari-hari
2.1.2. Menunjukkan sikap jujur dan bertanggung jawab
sebagai wujud dari memahami setiap peristiwa masa lalu bangsa
2.1.3. Menunjukkan sikap peduli dan aktif dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah sebagai bentuk pemahaman atas setiap
3.8.1. Menganalisis perkembangan politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru
3.8.2. Menganalisis kelebihan dan kekurangan pada
masa Orde Baru
4.1.1. Menyajikan dalam bentuk tulisan tentang perkembangan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru
4.1.2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang perkembangan politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde Baru
D. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan politik pada masa Orde
Baru
Dalam
melaksanakan langkah-langkah politiknya, Letjen Soeharto berlandaskan pada
Supersemar. Agar dikemudian tidak menimbulkan masalah, maka Supersemar perlu
diberi landasan hukum.
Berdasarkan
Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 maka dibentuk Kabinet Ampera pada tanggal 25
Juli 1966. Pembentukan Kabinet Ampera merupakan upaya mewujudkan Tritura yang
ketiga, yaitu perbaikan ekonomi. Tugas pokok Kabinet Ampera disebut Dwi Dharma
yaitu menciptakan stabilitas politik dan stabilitas ekonomi. Program kerjanya
disebut Catur Karya, yang isinya antara lain:
· memperbaiki kehidupan rakyat terutama sandang dan
pangan,
· melaksanakan Pemilu,
· melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif
untuk kepentingan nasional
· melanjutkan perjuangan anti
imperialisme dan
kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Di samping membina stabilitas politik dalam
negeri, pemerintah Orde Baru juga mengadakan perubahan-perubahan dalam politik
luar negeri. Berikut ini upaya-upaya pembaruan dalam politik luar negeri.
1. Indonesia Kembali Menjadi Anggota PBB
Pada tanggal 28 September 1966 Indonesia kembali menjadi anggota PBB.
Sebelumnya pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia pernah keluar dari PBB sebab
Malaysia diterima menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Keaktifan
Indonesia dalam PBB ditunjukkan ketika Menteri Luar Negeri Adam Malik terpilih
menjadi ketua Majelis Sidang Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.
2. Membekukan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat
Cina (RRC)
Sikap politik Indonesia yang membekukan
hubungan diplomatik dengan RRC disebabkan pada masa G 30 S/PKI, RRC membantu
PKI dalam melaksanakan kudeta tersebut. RRC dianggap terlalu mencampuri urusan
dalam negeri Indonesia.
3. Normalisasi hubungan dengan Malaysia
Pada
tanggal 11 Agustus 1966, Indonesia melaksanakan persetujuan normalisasi
hubungan dengan Malaysia yang pernah putus sejak tanggal 17 September 1963.
Persetujuan normalisasi ini merupakan hasil Persetujuan Bangkok tanggal 29 Mei
sampai tanggal 1 Juni 1966. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin
oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, sementara Malaysia dipimpin oleh Wakil
Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Tun Abdul Razak. Pertemuan tersebut
menghasilkan keputusan yang disebut Persetujuan Bangkok (Bangkok Agreement),
isinya adalah
rakyat Sabah dan Serawak
diberi kesempatan untuk menegaskan kembali keputusan yang telah mereka ambil
mengenai kedudukan mereka dalam Federasi Malaysia, pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan
hubungan diplomatik, dan tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan
dihentikan.
4. Berperan dalam Pembentukan ASEAN
Peran
aktif Indonesia juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu negara pelopor
berdirinya ASEAN. Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik bersama menteri luar
negeri/perdana menteri Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangi
kesepakatan yang disebut Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.
Deklarasi tersebut menjadi awal berdirinya organisasi ASEAN.
Dampak Kebijakan Politik Pemerintahan Orde Baru
1)
Dampak
Positif Kebijakan Politik Orde Baru
a. Pemerintahan mampu membangun pondasi yang kuat bagi
kekuatan lembaga kepresiden yang membuat semakin kuatnya peran Negara dalam
masyarakat.
b. Situasi keamanan pada masa Orde Baru relatif stabil
dan terjaga dengan baik, karena pemerintah mampu mengatasi semua tindakan dan
sikap yang bertentangan dengan Pancasila.
c. Peleburan parpol yang dilakukan pemerintah, telah
memberikan kemudahan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian parpol.
2)
Dampak
Negatif Kebijakan Politik Orde Baru
a. Terbentuknya pemerintahan Orde Baru yang otoriter,
dominatif, dan sentralistik.
b. Otoritarianisme merambah segenap aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara termasuk kehidupan politik yang sangat merugikan
rakyat.
2.
Kebijakan
Ekonomi pada Masa Orde Baru
Pada masa Orde Baru, Indonesia melaksanakan pembangunan dalam berbagai
aspek kehidupan. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan
bertumpu pada Trilogi Pembangunan, yang isinya meliputi hal-hal berikut.
a.
Pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya menuju terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
b.
Pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
c.
Stabilitas
nasional yang sehat dan dinamis.
Pembangunan nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berdasarkan
Pola Dasar Pembangunan Nasional disusun Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang
yang meliputi kurun waktu 25-30 tahun. Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 25
tahun pertama dimulai tahun 1969 – 1994. Sasaran utama PJP I adalah
terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat dan tercapainya struktur ekonomi yang
seimbang antara industri dan pertanian. Selain jangka panjang juga berjangka
pendek. Setiap tahap berjangka waktu lima tahun. Tujuan pembangunan dalam
setiap pelita adalah pertanian, yaitu meningkatnya penghasilan produsen
pertanian sehingga mereka akan terangsang untuk membeli barang kebutuhan
sehari-hari yang dihasilkan oleh sektor industri. Sampai tahun 1999, pelita di
Indonesia sudah dilaksanakan sebanyak 6 kali.
Dalam membiayai pelaksanaan pembangunan, tentu dibutuhkan dana yang
besar. Di samping mengandalkan devisa dari ekspor nonmigas, pemerintah juga
mencari bantuan kredit luar negeri. Dalam hal ini, badan keuangan internasional
IMF berperan penting. Dengan adanya pembangunan tersebut, perekonomian Indonesia
mencapai kemajuan. Meskipun demikian, laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar
hanya dinikmati para pengusaha besar yang dekat dengan penguasa. Pertumbuhan
ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang mantap
sehingga ketika terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 1997, Indonesia
tidak mampu bertahan sebab ekonomi Indonesia dibangun dalam fondasi yang rapuh.
Bangsa Indonesia mengalami krisis ekonomi dan krisis moneter yang cukup berat.
Bantuan IMF ternyata tidak mampu membangkitkan perekonomian nasional. Hal
inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru
tahun 1998.
3. Perkembangan sosial budaya
pada masa Orde Baru
a.
Revolusi Hijau
b.
Industrialisasi diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi
yang kokoh dan seimbang
c.
Perkembangan teknologi
komunikasi-informasi kaitannya dengan globalisasi
Proses
globalisasi berlangsung sejak akhir abad
20 semakin merasuk dalam kehidupan bangsa dan telah menimbulkan dampak yang
cukup besar terutama dibidang teknologi. Salah satunya adalah revolusi
teknologi telekomunikasi dan komputer. Seiring hadirnya komputer dan internet
merambah dalam kehidupan masyarakat menjadikan Indoesia dikenal sebagai
paguyuban network.
Pada masa Orde Baru terdapat beberapa kebijakan
pemerintah yang bersifat diskriminatif, seperti Surat Edaran No.06/Preskab/6/67
yang memuat tentang perubahan nama. Dalam surat itu disebutkan bahwa masyarakat
keturunan Cina harus mengubah nama Cinanya menjadi nama yang berbau Indonesia,
misalnya Liem Sioe Liong menjadi Sudono Salim. Selain itu, penggunaan bahasa
Cinapun dilarang.
4. Perkembangan pendidikan pada masa
Orde Baru
Kebijakan
pendidikanyang dilakukan pada masa Orde Baru adalah:
a.
Indoktrinasi pancasila melalui pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) mulai dari pendidikan SD (Sekolah
Dasar) hingga perguruan tinggi.
b.
Mendirikan SD (Sekolah Dasar) instruksi
presiden untuk pemerataan pendidikan Indonesia
c.
Program B3B (Bebas Buta Aksara, Buta
Bahasa Indonesia, dan Buta pengetahuan dasar)
d.
Wajib belajar 6 (tahun tamat SD) dan
dilanjutkan 9 tahun (Tamat SLTP)
e.
Pembangunan infra struktur sekolah,
laboratorium, perpustakaan, sarana olah raga, keterampilan, dan kesenian.
f.
Membentuk sukses Gerakan Wajib Belajar,
Sukses Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
g.
Implementasi kurikulum 1968, kurikulum
1984, dan kurikulum 1994.
5.
Pokok-pokok
masa Orde Baru :
Pemerintahan
yang diktator tetapi aman dan damai, tindak korupsi merajalela,tidak ada kebebasan berpendapat, Pancasila terkesan
menjadi ideologi tertutup, pertumbuhan ekonomi yang berkembang pesat,
ikut sertanya militer dalam
pemerintahan, adanya
kesenjangan sosial yang mencolok antara orang kaya dan orang miskin
6.
Kelebihan Sistem Pemerintahan Orde Baru
a.
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
e. Sukses swasembada pangan
f. Pengangguran minimum
g. Sukses REPELITA (Rencana
Pembangunan Lima Tahun)
h. Sukses Gerakan Wajib
Belajar
i. Sukses Gerakan Nasional
Orang-Tua Asuh
j. Sukses keamanan dalam
negeri
k. Investor asing mau
menanamkan modal di Indonesia
l. Sukses menumbuhkan rasa
nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
7.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
b.
Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah,
sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
c.
Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan
pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
d.
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang
memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
e.
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak
merata bagi si kaya dan si miskin)
f.
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
g.
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan
yang dibreideli
h.
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain
dengan program "Penembakan Misterius" (petrus)
i.
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintahan
presiden selanjutnya)
E.
Kegiatan
Pembelajaran
Langkah Pembelajaran
|
Sintak Pembelajaran
|
Deskripsi
|
Alokasi
Waktu
|
Kegiatan
Pendahuluan
|
|
· Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif dengan cara: berdoa
sebelum pelajaran dimulai, menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengecek kerapian
peserta didik dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
· Guru memberi motivasi kepada peserta didik
· Apersepsi guru mengaitkan materi yang pernah didapat oleh peserta
didik dengan materi yang akan disampaikan
· Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
· Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok heterogen
|
10
menit
|
Kegiatan
Inti
|
1.
Stimulation
(Pemberian
Rangsangan)
2.
Problem
Statement (identifikasi)
3.
Data
collection (pengumpulan data)
4.
Data
prosessing (pengolahan data.
5.
Verification
(pembuktian)
6.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
|
Mengamati
· Peserta didik dalam kelompok mengamati
gambar-gambar Mantan Presiden Soeharto yang ditampilkan guru lewat power poin
·
Peserta didik dalam kelompok diminta
memberi tanggapan mengenai gambar tersebut
Kompetensi yang dikembangkan: rasa ingin tahu, tanggung jawab
Menanya
· Peserta didik membuat identifikasi pertanyaan melalui tanya jawab terkait gambar-gambar
dan materi yang ditampilkan, peserta didik diarahkan oleh guru untuk menggali rasa ingintahunya
dengan
membuat pertanyaan tentang materi Orde Baru.
Contoh pertanyaan:
Ø Bagaimana
kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan pada masa Orde
Baru?
Ø Apakah
kehidupan pada masa Orde Baru lebih baik dari pada masa sekarang ini?
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran kritis
Mengumpulkan informasi
· .Peserta
didik mengumpulkan data/informasi dari berbagai sumber yaitu dengan membaca
Buku yang relevan ataupun sumber lain yang relevan dari internet, web, media
sosial lainnya untuk menjawab pertanyaan
· Guru memberi tugas kelompok. Pembagian materi sebagai berikut:
Ø Kelompok
1, kehidupan politik pada masa Orde Baru
Ø Kelompok
2, kehidupan ekonomi pada masa Orde Baru
Ø Kelompok
3, pendidikan pada masa Orde Baru
Ø Kelompok
4, sosial budaya pada masa Orde Baru
· Peserta didik dalam kelompok diskusi
mengumpulkan informasi terkait dengan materi yang didiskusikan
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kerja keras, tanggung jawab, gemar
membaca, semangat kebangsaan
Mengasosiasi/Menganalisis Data atau Informasi
· Tiap kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dari sumber-sumber informasi yang telah diperoleh
· Tiap kelompok membuktikan apakah pada masa Orde Baru kehidupannya
baik segi politik, ekonomi, sosial budaya, dan pendidikan lebih baik dari
pada masa sekarang
· Peserta didik menuangkan jawabannya dalam bentuk tulisan
Kompetensi yang ingin dikembangkan: toleransi, tanggung jawab,
demokratis
Mengkomunikasikan
· Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk
mempresentasikan hasil temuannya.
· Peserta didik mematuhi tata cara penyajian
kelompok, seperti :
Ø
Mengangkat
tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyampaikan pendapat.
Ø
Menyampaikan
pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh guru (moderator).
Ø
Menggunakan
bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat.
Ø
Berbicara
secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain
· Kelompok yang presentasi mencatat peserta
didik yang bertanya, menanggapi, ikut menjawab dan merekap jawaban yang
diberikan.
· Kelompok yang sudah presentasi memperbaiki
catatan diskusinya
· Guru mengkonfirmasi jawaban dan memberikan
penjelasan singkat mengenai materi yang belum disebutkan dalam presentasi
· Guru dan Peserta didik menyimpulkan materi
yang telah dibahas pada pertemuan ini.
Kompetensi yang ingin dikembangkan: kreatif,
disiplin, komunikatif, tanggung jawab
|
65
menit
|
Kegiatan
Penutup
|
|
· Peserta didik diukur ketercapaian
kompetensinya
· Peserta didik dan guru merefleksi proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
· Peserta didik diberikan tugas untuk mempelajari
materi tentang reformasi
· Guru dan peserta didik menutup kegiatan
dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini
telah berlangsung dengan baik dan lancer
|
15
menit
|
F. Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Jenis/Teknik
Penilaian :
Observasi
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Lembar Observasi
2.
Penilaian
Keterampilan
Jenis/Teknik Penilaian : Diskusi kelompok
Bentuk
Instrumen dan Instrumen : Lembar Pengamatan
Diskusi Kelompok
3.
Penilaian Pengetahuan
Jenis/Teknik Penilaian : Tes Tulis
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal Essay
G. Media/Alat, Bahan, Sumber Belajar
1.
Media :Power Point
2.
Alat : Notebook, LCD Projector,
White board, Spidol , dan Lembar Kerja Peserta Didik
3.
Sumber :Buku
Paket Sejarah SMA kelas XII dan Modul Pendamping Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu
Sosial Kelas XII Semester Gasal
Semarang, 12
november 2015
Guru Pamong Guru Praktikan
Dra. Susilowati Nur
Alifah, S. Pd
NIP. 19640314 200003 2 004 NIM.
3101014002
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 1 Semarang
Hj. Kastri Wahyuni, S.Pd., M.M.
NIP. 19560615 197903 2 005
Penilaian Pengetahuan
a.
Penilaian Individu
Jenis/Teknik Penilaian : Unjuk Kerja
Bentuk Instrumen dan Instrumen : Soal bentuk Uraian
Kisi-kisi
|
Jumlah Soal
|
Skor
|
Kehidupan politik masa Orde Baru
|
1
|
20
|
Kehidupan ekonomi masa Orde Baru
|
1
|
20
|
Pendidikan
Masa Orde Baru
|
1
|
20
|
Sosial budaya masa Orde Baru
|
1
|
20
|
Hikmah yang bisa diambil pada masa orde baru
|
1
|
20
|
Rubrik Penilaian
Nilai= Jumlah
Skor

Satuan Pendidikan : SMA N 1
Semarang
Mata Pelajaran : Sejarah
Indonesia
Kelas/ semester : XII /
Ganjil
Materi : Indonesia Pada Masa Demokrasi Liberal

Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Bagaimana kehidupan politik pada masa
Orde Baru?
2.
Bagaimana kehidupan ekonomi pada masa
Orde Baru?
3.
Bagaimana pendidikan pada masa Orde
Baru?
4.
Bagaimana kehidupan sosial budaya pada masa Orde Baru?
5.
Hikmah yang bisa dipetik pada masa Orde Baru?
Jawab
![]() |
Lembar
Penilaian Kegiatan Presentasi-Diskusi
No
|
Nama siswa
|
Kerjasama
|
Rasa Ingin
Tahu
|
Komunikatif
|
Santun
|
Menghargai
pendapat teman
|
Jml Skor
|
Nilai
|
1
|
Aditya
Davi Pradana
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Agam
Ario Wicaksono
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Angie
Deva Tiffani P
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Astrid
Putri Prasetyo
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Aurelia
B’tari Sekar A
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Deta
Indira Puspita
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Ditra
Wardana
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Eros
Haekal C
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Eunike
Immanuela B
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Iqbal
Bagas Dewantoro
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Isna
Dewi Agustina
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Jihan
Ayu Chaerunisa
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Levila
Seka Mahira
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Margareta
Adinda P
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Mega
Bintang Ninage
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Nabella
Ajeng P
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
Naora
Zola Oviananda
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
Nindya
Dhaneswara
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
Novia
Betsy Clarissa
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
R
Herjuno Bagus Wirya
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
Rosita
Dewi
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
Sekar
Tria Savintara
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
Zidny
Ilma Wahusna
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kelas
XII IS 2
Rubik
Penilaian
|
||
4
|
Sangat
Baik
|
A
|
3
|
Baik
|
B
|
2
|
Cukup
|
C
|
1
|
Kurang
|
D
|
Nilai
: Jumlah Skor× 100
16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar